Menelusuri Asal Usul Pura Lempuyang di Bali
Dijuluki sebagai pulau seribu pulau tentunya membuat kamu dapat dengan mudah menemukan berbagai pura di pulau tropis ini. Pura ini bukan hanya sebuah destinasi wisata yang menakjubkan karena latar belakang alamnya yang spektakuler namun juga sebagai salah satu tempat ibadah bagi penduduk sekitar.
Banyak dari pura tersebut yang merupakan warisan kekayaan budaya dari masa lampau yang menyimpan berbagai cerita sejarah dan ciri khasnya sendiri. Salah satu pura legendaris yang yang terkenal di kalangan warga lokal hingga wisatawan mancanegara adalah Pura Lempuyang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul dan makna sejarah dari Pura Lempuyang.
Asal Usul Pura Lempuyang
Didirikan pada abad 8 Masehi menjadikan pura ini termasuk ke dalam jajaran salah satu pura tertua di Bali, selain Pura Besakih dan Ulun Danu Batur. Saat awal dibangun, struktur pura ini terbilang cukup sederhana karena hanya terbuat dari batu dan sebuah pohon besar.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2001, pura ini pun direnovasi agar strukturnya lebih kokoh dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat ibadah dan tempat penyebaran agama Hindu.
Pura Lempuyang berasal dari kata “lampu” yang artinya sinar dan “hyang” berarti Tuhan. Arti dari Lempuyang itu sendiri adalah sinar suci dari Tuhan, selaras dengan keberadaannya di timur Bali, di mana timur adalah awal mula matahari terbit.
Terdapat beberapa versi cerita tentang asal-usul pura lempuyang. Salah satunya adalah versi Kitab Kutara kanda Dewa Purana Bangsul. Berdasarkan kitab tersebut diceritakan bahwa Sang Hyang Parameswara membawa gunung-gunung yang ada Mahameru ke Bali.
Gunung Mahameru ini kemudian dipecah menjadi tiga bagian besar dan beberapa bagian kecil yang mana potongan tengahnya menjadi Gunung Batur dan Gunung Rinjani, sedangkan puncaknya menjadi Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Bali.
Sedangkan Gunung Lempuyang merupakan salah satu dari bagian gunung kecil yang tercipta dari potongan tersebut. Gunung Lempuyang ini kemudian ditempati oleh putra Sang Hyang Prameswara, yaitu Sang Hyang Agnijayasakti. Tugasnya adalah menjaga kesejahteraan Pulau Bali. Konon, ia menempati Gunung Lempuyang bersama dewa-dewa lainnya.
Lokasi dan Latar Belakang Geografis
Pura Lempuyang terletak di desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali. Tempat ini berada di kaki Gunung Lempuyang, salah satu dari enam gunung suci yang ada di Bali. Gunung Lempuyang sendiri adalah puncak tertinggi dari enam gunung suci tersebut.
Keindahan alam sekitar pura ini menjadikannya destinasi yang sangat populer untuk para wisatawan dan pelancong. Terutama saat matahari terbit melintasi gapura utama, menciptakan pemandangan ikonik yang dikenal sebagai “Pintu Surga Bali.”
Arsitektur Pura Lempuyang
Pura Lempuyang memiliki arsitektur yang memukau, mencerminkan keindahan tradisional khas Pulau Bali. Gapura atau gerbang utama, yang dikenal sebagai “Candi Bentar,” adalah salah satu fitur yang paling ikonik.
Dua gerbang batu yang megah dan tinggi membentuk pintu masuk ke pura ini dan menambah keindahan latar belakang alam yang mempesona. Candi Bentar ini menghadap Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, menciptakan panorama yang sangat indah.
Selain itu, kompleks pura ini terdiri dari serangkaian bangunan suci, termasuk Pura Penataran Agung, yang merupakan bagian inti dari kompleks ini dan dianggap sebagai tempat paling suci.
Dinding-dinding pura dihiasi dengan relief ukiran yang menggambarkan berbagai cerita mitologi Hindu, menciptakan nuansa yang sangat spiritual.
Pura yang terletak di kabupaten Karangasem ini bukan hanya sekedar destinasi wisata semata, tetapi juga sebagai salah satu tempat ibadah yang disucikan oleh kalangan warga Hindu di Bali.
Makna Pura Lempuyang
Pura Lempuyang memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Bali. Selain menjadi tempat ibadah bagi umat Hindu Bali, pura ini juga menjadi tempat untuk meditasi dan refleksi. Pura Lempuyang juga berperan penting dalam upacara dan festival Hindu di Bali. Upacara keagamaan di pura ini sering menjadi peristiwa yang meriah dan penuh makna.
Bagi masyarakat Bali, Pura Lempuyang bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kekuatan spiritual yang melindungi dan memberkati pulau ini. Dengan asal-usulnya yang kaya akan makna yang mendalam, tak heran rasanya jika eksistensi Pura Lempuyang ini menjadi salah satu tempat sakral dianggap penting bagi kalangan umat Hindu di Bali. Pura ini kemudian menjadi salah satu aset bersejarah yang disucikan di pulau ini.
Pariwisata di Pura Lempuyang
Pura Lempuyang telah menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Bali, terutama karena keindahan alamnya yang spektakuler dan lokasi yang cocok untuk mengabadikan momen dengan fotografi. Namun, wisatawan perlu ingat untuk menjaga keramahan dan rasa hormat terhadap tempat suci ini. Hal ini termasuk berpakaian sopan, menghormati aturan pura, dan menghindari kebisingan yang mengganggu.
Kalau punya rencana untuk liburan ke Pulau Bali, Pura Lempuyang ini bisa dijadikan salah satu harus kamu kunjungi untuk menangkap momen perpaduan antara keindahan alam dan spiritualitas pulau di ini. Pura ini adalah contoh dari kekayaan budaya dan keagamaan Bali yang eksistensinya selalu tersohor hingga hari ini.
Tertarik untuk mengunjungi pura yang kaya akan sejarah ini? Segera hubungi Prima Bali Tour Services untuk mendapat insight dan informasi lebih banyak.