Prima Bali

Wisata Sejarah Bali: Taman Wisata Air Tirta Gangga

Wisata Sejarah Bali: Taman Wisata Air Tirta Gangga

Tirta Gangga adalah Air Suci dari Sungai Gangga
Foto: Tirta Gangga adalah Air Suci dari Sungai Gangga (maps.google.com)

Banyak sekali tempat bersejarah dan mengandung nilai seni di Pulau Bali, dan tak jarang tempat tersebut dijadikan tempat wisata dengan tujuan agar wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali dapat mengenal Bali dari sisi lain yang lebih mendalam. 

Artinya banyak yang mengira bahwa wisata di bali hanya berupa wisata dengan keindahan alamnya saja, tapi di balik itu semua banyak sekali tempat wisata yang bersejarah dan sangat disayangkan jika kamu lewatkan.

Salah satu tempat wisata yang mengandung nilai sejarah yang sangat kental adalah Taman Wisata Air Tirta Gangga. Tirta Gangga secara harfiah berarti air dari Sungai Gangga yang merupakan penghormatan kepada masyarakat Hindu Bali. Nama ini mengacu pada istana air yang dibangun pada tahun 1948 oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung.

Tirta Gangga adalah bekas istana kerajaan yang terletak di bagian timur Pulau Bali, Indonesia, sekitar 5 kilometer dari Karangasem, dekat Gunung Agung. Taman ini terkenal karena istana airnya, yang dimiliki oleh Kerajaan Karangasem.

Sejarah Singkat Tirta Gangga

Tirta Gangga
Foto: Tirta Gangga (maps.google.com/tirtagangga)

Secara bahasa, kata tirta memiliki arti air suci, sedangkan gangga sendiri merupakan nama sungai di India yang airnya disucikan. Jadi, Tirta Gangga memiliki arti air suci dari Sungai Gangga. Hal ini sebagai bentuk penghormatan yang diberikan kepada masyarakat penganut Agama Hindu di seluruh dunia pada umumnya.

Proses pembangunan istana air ini dimulai pada tahun 1946 atas perintah Raja Karangasem pada masa itu. Tujuan utamanya sebagai tempat rekreasi dan persinggahan bagi keluarga kerajaan serta tamu-tamu kerajaan yang datang ke Bali. Oleh karena itu berbagai penataan dibuat semenarik dan seindah mungkin untuk dilihat.

Taman Air Tirta Gangga yang dibangun oleh raja Karangasem terakhir itu pada tahun 1946. Pada mulanya Taman Air Tirta Gangga disebut Embukan adalah tempat untuk memohon air suci bagi desa-desa disekitarnya untuk melaksanakan upacara Melasti dalam rangkaian piodalan karena memiliki mata air yang dipandang keramat dan suci,terletak di bawah pohon beringin.

Letak geografis taman ini tidak kalah menariknya dengan Taman Ujung, di kaki sebuah bukit yang dikitari sawah bertingkat dan berjarak enam kilometer ke arah Utara kota Amlapura. Udaranya sangat sejuk dan cocok untuk tempat beristirahat.

Mata air yang bening mengalir sepanjang tahun, memberikan ide penciptanya untuk membangun sebuah taman, Tirta Gangga.Tempat ini benar-benar menjadi warisan budaya Bali jaman dahulu dengan ciri khas berupa istana air, hasil penggabungan arsitektur bergaya China dan Bali.

Hingga akhirnya tepat pada tahun 1963 terjadi bencana alam berupa meletusnya Gunung Agung yang membuat hampir seluruh wilayah Tirta Gangga mengalami kerusakan. Berbagai kerusakan membuatnya harus direnovasi secara menyeluruh untuk mengembalikan keindahannya seperti sedia kala. Selanjutnya pemerintah setempat berinisiatif membangun kawasan taman air ini kembali dan menjadikannya sebagai kawasan wisata untuk umum.

Hal ini didukung adanya pemandangan indah di sekitarnya. Kemudian setelah periode perbaikan renovasi, tidak ada sama sekali merubah struktur bangunan dari Taman Air Tirta Gangga. Saat di bangun ulang, Taman Air Tirta Gangga didesain sendiri oleh A.A Ngurah Ketut Djlantik itu sendiri yang merupakan karya seni otodidak.

Keunggulan Taman Wisata Tirta Gangga

Taman Tirta Gangga
Foto: Taman Tirta Gangga (maps.google.com/tirtagangga)

Tak diragukan lagi bahwa taman air Tirta Gangga memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adanya patung menyerupai prajurit berjajar rapi di gerbang utama. Wisatawan yang menginjakkan kaki di tempat wisata ini akan disambut oleh patung tersebut.

Saat berjalan menuju ke area wisata layaknya sedang menjadi tamu kehormatan di kerajaan. Ada menara air setinggi 10 meter di dalam area wisata. Masyarakat sekitar menggunakan air tersebut untuk kegiatan upacara adat karena dipercaya air dari menara itu dari sumber air yang suci. Bahkan kesan menyegarkan bisa dirasakan saat menyentuh air tersebut.

Di dalam taman ada kolam yang berisi air jernih dan sangat menyegarkan. Di atas kolam dibentuk semacam jalan setapak yang bisa dilewati oleh pengunjung. Jalan setapak itu dibuat dari batuan keras yang disusun rapi layaknya rangkaian jembatan. 

Selain kolam air dengan batuan di atasnya, ada pula kolam renang yang bisa dimanfaatkan untuk para wisatawan. pengunjung bisa berenang dengan berbagai tingkat kedalaman. Air yang ada di Tirta Gangga bersumber dari mata air Rejasa.

Luas dari tempat wisata ini sekitar 1.2 hektar yang luasnya membentang dari barat hingga timur. Letak taman ini tepat di tengah area persawahan sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan sawah khas Bali yang berundak dan terasering. Warna hijaunya semakin mempesona.

Ada 3 tingkatan bangunan di Taman Wisata Tirta Gangga. Tingkatan pertama berupa mata air yang letaknya di bawah pohon beringin. Selanjutnya tingkatan kedua berupa kolam renang yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung. Dan tingkatan ketiga berupa air mancur dan kolam hias yang berisi ikan hias lucu dengan beragam bentuk.

Di area tengah ada dua jembatan yang membelah kolam berbentuk patung naga di kedua belah sisi dan ukiran khas Bali lainnya. Jembatan tersebut terlihat sangat eksotis dan unik saat dilihat. Hampir di seluruh kolam air terdapat ikan hias yang sengaja disebar untuk menambah keindahan kolam.

Kolam yang tidak diisi dengan ikan hias hanya kolam renang. Ikan hias berwarna kuning, oranye, putih, merah kekuningan semakin menambah semarak suasana dan membuat kolam semakin terlihat hidup dan indah.

Fasilitas yang ditawarkan di area wisata Taman Wisata Tirta Gangga sangat banyak, diantaranya area parkir kendaraannya luas dan bisa menampung kendaraan dalam jumlah yang besar. Jadi tak perlu khawatir kesulitan mencari tempat parkir ketika berkunjung ke tempat ini. Lahan parkir sudah disediakan dengan sangat baik.

Selain itu, tersedia kamar mandi untuk para pengunjung. Kamar mandinya cukup banyak sehingga tidak menimbulkan antrian yang panjang. Fasilitas lain yaitu tempat istirahat bagi wisatawan yang lelah setelah perjalanan jauh. Ada Pula kolam renang untuk menunjang olahraga para pengunjung sehingga bisa menikmati segarnya sumber air.

Pengelola juga menyediakan rumah makan dengan beragam menu yang menggugah selera. Menu makanan dan minuman tersedia lengkap dan bisa dipilih sesuai keinginan. Ada Pula kios yang dibangun khusus menyediakan cinderamata bagi pengunjung untuk dibawa pulang sebagai kenangan selama di Bali, mulai dari baju Bali hingga aksesoris.

Harga tiket masuk Tirta gangga cukup terjangkau sekitar Rp 15.000-50.000,tergantung bagi pengunjung domestik maupun mancanegara dan usia anak anak atau dewasa.Taman rekreasi istana air ini beroperasi setiap hari baik hari biasa maupun akhir pekan. Buka dari jam 07.30 – 18.30.