Tirta Yatra adalah perjalanan ke arah tempat – tempat suci atau rekreasi religius di Bali yang mempunyai tujuan untuk tingkatkan kesucian individu dan perkuat keimanan ke Ida Si Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa yakni :
Dengan meluaskan cakrawala melihat keagungan-Nya hingga manusia semakin tegar mempraktikkan tuntunan Dharma.
Selainnya hal di atas, tirta yatra disebut mempunyai tujuan untuk :
Tirta Yatra Adalah Meresapi nilai-nilai riwayat dari object suci yang didatangi.
Tirta yatra adalah Menyeimbangi dosa dengan tindakan-tindakan dharma. Istilah menyeimbangi dosa dipakai karena menurut keyakinan Hindu, dosa seorang akan menempel pada atman sebagai karma wasana sesuai ketetapan hukum karmaphala.
Tindakan-tindakan dharma yang terus-terusan menyeimbangi pahala tindakan adharma (dosa) hingga pada penjelmaan (reinkarnasi) selanjutnya atman menjadi manusia yang suputra ataupun lebih prima.
Begitu keterangan arah dan faedah dari penerapan Tirta yatra ini dalam Komunitas Dialog Jaringan Hindu Nusantara.
Dalam keterangan itu diterangkan untuk mengoptimalkan faedah dari penerapan dari Tirta / Dharma Yatra ini bisa dilaksanakan yakni seperti berikut :
Mapiuning di Sangkal pamerajan dan minta doa restu ke Ida Bethara supaya perjalanan selamat tidak ada rintangan apa saja.
Ngiringang Ida Bhatara Raja Dewata (Dewa Hyang – Arwah nenek moyang) ma-Dharma Yatra (meajar-ajar).
Bawa bhakti (ketentuan / banten ayaban) menurut kekuatan.
Sepanjang diperjalanan :
Berpikiran, berbicara dan melakukan perbuatan dalam cakupan dharma/agama.
Berpuasa disiang hari.
Tegar pada brata.
Menahan diri tidak untuk geram.
Tumbuhkan kasih-sayang ke semua makhluk.
- Sesampainya di tempat arah :
Mandi sama air suci.
Bersembahyang dengan oke melangsungkan tapa, brata, yoga, samadi.
Untuk beberapa Wiku lakukan puja Surya Sewana.
Untuk beberapa Jero Mangku atau sulinggih lakukan puja menurut kekuatannya.
Melakukan sad dharma (saksikan di atas).
Bersedekah / memberi punia ke golongan miskin.
Minta tirta / air suci untuk dipakai di tempat dan dibawa ke rumah. - Setiba kembali di dalam rumah :
Mapiuning di Sangkal pamerajan jika sudah selamat diperjalanan dan mengucapkan terima kasih.
Menunjukkan tirta yang dimohon pada tempat ma-dharma yatra ke semua palinggih-palinggih/arca/pratima yang berada di Sangkal pamerajan, kemudian disiratkan ke anggauta keluarga yang lain tidak sempat ikut.
Disebut juga, penerapan tirta yatra ini sebagai sisi dari sad dharma sebagai kewajiban umat Hindu yang perlu diakukan.